Taqiyuddin Muhammad al-Waidz al-Lubnani dalam kitabnya Al-Mausum bi Raudhah al-Abrar wa Mahasin al-Akhyar meriwayatkan ketika Syaikh Abdul qodir diusia 18 tahun hendak memasuki kota baghdad, beliau menjumpai Nabi Khidir as berdiri didepan pintu, menghalanginya masuk dan berkata, “Aku tidak memiliki perintah yg memperbolehkanmu memasuki baghdad hingga 7 tahun ke depan”. Syaikh Abdul Qodir akhirnya bermukim ditepian baghdad dan hidup dari sisa-sisa makanan selama 7 tahun.
Hingga pd suatu malam ditengah hujan deras, sebuah suara berkata kepadanya, “Abdul Qodir, masuklah ke baghdad”. Beliau pun memasuki baghdad dan menuju ke musholla Syaikh Hamad bin Muslim ad-Dabbas. Sebelum beliau tiba syaikh Hamad memerintahkan murid2nya utk mematikan lampu dan menutup semua pintu.
Ketika tiba dan mendapati pintu tertutup serta lampu sudah dimatikan, Syaikh Abdul Qodir duduk didepan pintu dan tertidur lalu bermimpi basah. Bangun dari tidurnya beliau langsung mandi besar lalu kembali tidur dan kembali bermimpi. Beliau kemudian bangun dan mandi besar. Hal tsb terus terulang sebanyak 17 kali.
Saat shubuh tiba, pintu dibuka dan masuklah Syaikh Abdul Qodir. Syaikh Hamad bangkit menyambutnya, memeluknya dan menangis sambil berkata, “Anakku Abdul Qodir, saat ini negeri ini milik kami dan besok akan menjadi milikmu. Apabila engkau berkuasa kelak, berlaku adillah terhadap orang tua ini”. (Mahkota Para Aulia, 2005)
Pencarian Terkait
Tags: #Karomah #Nabi Khidir #Syekh Abdul Qodir Jailani
sulasmi4 tahun ago
Subhanalloh. Tuntunlah kami dijalan Yang Engkau Ridhoi dan bisa mengikuti jejaknya YaAlloh AminYa Robbal Alamin
tojirin6 tahun ago
apakah saya seorang yg sangat kotor dapat menerima karomah seperti engkau
anoymous6 tahun ago
beliau adalah sultan segala wali..jgn la mengharapkan karamah seprti beliau tapi cari lah keredhaan ALLAH..jgn terasa ada nya diri kamu walau dlm apa jua keadaan pun..
rima wardah6 tahun ago
subhanallah